BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Bahasa
Indonesia sebagai bahasa resmi di Indonesia,di resmikan pada saat sumpah pemuda
dan digunakan sampai detik ini merupakan suatu kebanggaan bagi kita, karena
dengan adanya bahasa Indonesia sebagai suatu bangsa kami mempunyai jati diri
yang amat nampak. Dibandingkan dengan Negara lain Indonesia menunjukan jati
diri yang bisa dikatakan unik karena
bahasa yang digunakan bukan bahasa adopsi dari bangsa lain melainkan bahasa
Indonesia merupakan bahasa dari salah satu suku bangsa yaitu suku bangsa melayu
yang terletak di bagian barat Indonesia.
Dengan
beberapa keuniukan yang ada pada bahasa Indonesia saya pribadi sangat tertarik
sehingga pada kesempatan ini saya bahas dalam makalah ini.
B.
TUJUAN PENULISAN
Selain untuk
mendapatkan nilai pada mata kuliah Bahasa Indonesia, saya sangat tertarik dan
merasa bangga menulis makalah ini sebab makalah ini membangkitkan rasa
nasionalisme saya sebagai bangsa yang mempunyai wibawa dan solid,sebab walau
banyak bahasa di negeri ini namun itu tidak memudarkan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan kesatuan.
C.
RUANG LINGKUP.
Dalam
makalah ini saya membahas seputar, sejarah bahasa Indonesia dan alas an
menggunakan bahasa melayu sebagai bahasa nasional.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
SEJARAH BAHASA INDONESIA
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi
Republik Indonesia sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945,
Pasal 36 “bahasa Negara ialah bahasa Indonesia”. Ia juga merupakan bahasa
persatuan bangsa Indonesia sebagaimana disiratkan dalam Sumpah Pemuda 28
Oktober 1928. Meski demikian, hanya sebagian kecil dari penduduk Indonesia yang
benar-benar menggunakannya sebagai bahasa ibu karena dalam percakapan
sehari-hari yang tidak resmi masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan bahasa
daerahnya masing-masing sebagai bahasa ibu seperti bahasa Madura, bahasa Melayu
pasar, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan lain-lain.
Untuk sebagian besar masyarakat
Indonesia lainnya, bahasa Indonesia adalah bahasa kedua dan untuk taraf resmi
bahasa Indonesia adalah bahasa pertama. Bahasa Indonesia merupakan sebuah
dialek bahasa Melayu yang menjadi bahasa resmi Republik Indonesia sebagai
bangsa Indonesia yang, tentunya akan lebih berkesan positif jika kita
menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa nomor satu.
Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang
dari bahasa Melayu yang sejak dari zaman dahulu sudah dipergunakan sebagai
bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara,
melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara sejak abad ke VII. Bukti yang menyatakan itu ialah ditemukannya
prasasti di Kedukan Bukit tahun 683
M (Palembang), Talang Tuwo tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur
tahun 686 M
(Bangka Barat). Prasati itu bertuliskan huruf Pra-Nagari berbahasa Melayu Kuno.
Bahasa Melayu Kuno itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya karena di Jawa
Tengah juga ditemukan Prasasti tahun 832 M dan di Bogor tahun 942 M yang menggunakan bahasa
Melayu Kuno.
1.
Melayu Kuno
Penyebutan pertama istilah Bahasa
Melayu sudah dilakukan pada masa sekitar 683-686 M, yaitu angka tahun yang
tercantum pada beberapa prasasti berbahasa Melayu Kuno dari Palembang dan
Bangka. Prasasti-prasasti ini ditulis dengan aksara Pallawa atas perintah raja
Kerajaan Sriwijaya. Wangsa Syailendra juga meninggalkan beberapa prasasti Melayu
Kuno di Jawa Tengah. Yang semuanya bertuliskan Pra-Nagari dan bahasanya bahasa
Melayu Kuno memberi petunjuk bahwa bahasa Melayu dalam bentuk bahasa Melayu
Kuno sudah dipakai sebagai alat komunikasi pada zaman Sriwijaya.
Berikut ini kutipan sebagian bunyi batu
bertulis Kedudukan Bukit. “Swastie syrie syaka warsaatieta 605 ekadasyii
syuklapaksa wulan waisyaakha dapunta hyang naayik di saamwan mangalap
siddhayaatra di saptamie syuklapaksa wulan jyestha dapunta hyang marlapas dari
minanga taamwan...” “(Terjemahan dalam bahasa Melayu sekarang (bahasa
Indonesia): Selamat! Pada tahun Saka 605 hari kesebelas pada masa terang bulan
Waisyaakha, tuan kita yang mulia naik di perahu menjemput Siddhayaatra. Pada
hari ketujuh, pada masa terang bulan Jyestha, tuan kita yang mulia berlepas
dari Minanga Taamwan...)”
2.
Melayu Klasik
Karena terputusnya bukti-bukti tertulis
pada abad ke-9 hingga abad ke-13, ahli bahasa tidak dapat menyimpulkan apakah
bahasa Melayu Klasik merupakan kelanjutan dari Melayu Kuno. Catatan berbahasa
Melayu Klasik pertama berasal dari Prasasti Terengganu berangka tahun 1303.
Seiring dengan berkembangnya agama Islam dimulai dari Aceh pada abad ke-14,
bahasa Melayu klasik lebih berkembang dan mendominasi sampai pada tahap di mana
ekspresi Masuk Melayu berarti masuk agama Islam.
Perkembangan dan pertumbuhan bahasa
Melayu semakin jelas dari peninggalan kerajaan Islam baik yang berupa batu
bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minyeh Tujo, Aceh tahun 1830 M,
maupun hasil susastra (abad ke-16 dan ke-17) seperti syair Hamzah Fansuri,
hikayat raja-raja Pasai, sejarah Melayu, Tajussalatin, dan Bustanussalatin.
Bahasa Melayu menyebar kepelosok
Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara. Bahasa
Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan
antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa dan antarkerajaan. Karena
bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur.
Bahasa Melayu dipakai diwilayah
Nusantara, dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa
Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa terutama dari bahasa Sanskerta,
bahasa Persia, bahasa Arab dan bahasa Eropa.
Perkembangan bahasa Melayu di wilayah
Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan
bangsa Indonesia. Komunikasi antarperkumpulan yang bangkit pada masa itu
menggunakan bahasa Melayu.
Bentuk bahasa sehari-hari ini sering
dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur sebab sangat mudah
dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah
menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para
penggunanya. Bentuk yang lebih resmi, disebut Melayu Tinggi, pada masa lalu
digunakan kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Malaya, dan Jawa.
Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh
sindiran, dan tidak seekspresif Bahasa Melayu Pasar.
Pemerintah kolonial Belanda yang
menganggap kelenturan Melayu Pasar mengancam keberadaan bahasa dan budaya
Belanda berusaha meredamnya dengan mempromosikan Bahasa Melayu Tinggi, di
antaranya dengan penerbitan karya sastra dalam Bahasa Melayu Tinggi oleh Balai
Pustaka. Tetapi Bahasa Melayu Pasar sudah telanjur diambil oleh banyak pedagang
yang melewati Indonesia.
Hingga
akhir abad ke-19 dapat dikatakan terdapat paling sedikit dua kelompok bahasa
Melayu yang dikenal masyarakat Nusantara: bahasa Melayu Pasar yang kolokial dan
tidak baku serta bahasa Melayu Tinggi yang terbatas pemakaiannya tetapi
memiliki standar. Bahasa ini dapat dikatakan sebagai “lingua franca”, tetapi kebanyakan berstatus sebagai
bahasa kedua atau ketiga.
3.
Bahasa Indonesia
Awal penciptaan Bahasa Indonesia
sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober
1928. Di sana, pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, dicanangkanlah
penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk negara Indonesia
pascakemerdekaan. Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri, Jawa (yang sebenarnya
juga bahasa mayoritas pada saat itu), namun beliau memilih Bahasa Indonesia
yang beliau dasarkan dari Bahasa Melayu yang dituturkan di Riau.
Bahasa Indonesia adalah dialek baku
dari bahasa Melayu yang pokoknya dari bahasa Melayu Riau sebagaimana diungkapkan
oleh Ki Hajar Dewantara dalam Kongres Bahasa Indonesia I tahun 1939 di Solo,
Jawa Tengah, "jang dinamakan 'Bahasa Indonesia' jaitoe bahasa Melajoe jang
soenggoehpoen pokoknja berasal dari 'Melajoe Riaoe', akan tetapi jang soedah
ditambah, dioebah ataoe dikoerangi menoeroet keperloean zaman dan alam baharoe,
hingga bahasa itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat di seloeroeh Indonesia;
pembaharoean bahasa Melajoe hingga menjadi bahasa Indonesia itoe haroes
dilakoekan oleh kaoem ahli jang beralam baharoe, ialah alam kebangsaan
Indonesia". atau sebagaimana diungkapkan dalam Kongres Bahasa Indonesia II
1954 di Medan, Sumatra Utara, "...bahwa asal bahasa Indonesia ialah bahasa
Melaju. Dasar bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju jang disesuaikan dengan
pertumbuhannja dalam masjarakat Indonesia".
Secara sejarah, bahasa Indonesia
merupakan salah satu dialek temporal dari bahasa Melayu yang struktur maupun
khazanahnya sebagian besar masih sama atau mirip dengan dialek-dialek temporal
terdahulu seperti bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno.
Secara sosiologis, bolehlah kita
katakan bahwa bahasa Indonesia baru dianggap lahir atau diterima keberadaannya
pada tanggal 28 Oktober 1928. Dimana, Para pemuda Indonesia yang tergabung
dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi
Bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia.
Secara yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi
diakui keberadaannya dan ditetapkan dalam
UUD 1945 pasal 36.
B.
ALASAN BAHASA MELAYU DIJADIKAN BAHASA NASIONAL.
Ada 4 alasan mengapa bahasa
melayu diangkat atau dijadikan bahasa nasional Indonesia yang digunakan oleh
berbagai lapisan masyarakat dari sabang sampai merauke,diantaranya sebagai
berikut :
- Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di indonesia, bahasa perhubungan, bahasa perdagangan.
- Sistem bahsa melayu sederhana, mudah dipelajari karena dalam dalam bahsa ini tidak dikenal tingkatan bahsa seperti dalam bahsa ini tidak dikenal tingkatan bahsa seperti dalam bahsa jawa (ngoko,kromo).
- Suku jawa, suku sunda, dan suku-suku yang lain dengan suka rela menerima bahsa melayu sebagai bahasa Nasioanal.
- Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.
C.
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN BAHASA
INDONESIA.
Bahasa Indonesia adalah basaha no 1 di Negara kita, bukan hanya sekedar
bahasa resmi negara ini tetapi ada hal-hal yang menarik dari Bahasa Indonesia
itu sendiri, yuuk readers cek it out…
1. Dijadikan Bahasa Resmi Ke-2 di Vietnam
Pemerintah Daerah Ho Chi Minh City, Vietnam, mengumumkan Bahasa Indonesia
menjadi bahasa kedua secara resmi pada bulan Desember 2007, kata seorang
diplomat Indonesia. “Bahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Inggris, Prancis
dan Jepang sebagai bahasa kedua yang diprioritaskan,” kata Konsul Jenderal RI
di Ho Chi Minh City untuk periode 2007-2008, Irdamis Ahmad di Jakarta pada
Jumat.
Guna mengembangkan dan memperlancar studi Bahasa Indonesia, pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia di kota itu membantu berbagai sarana yang diperlukan beberapa universitas, kata Irdamis. Sarana yang dibantu antara lain peralatan komputer, alat peraga, bantuan dosen dan bantuan keuangan bagi setiap kegiatan yang berkaitan dengan upaya promosi Bahasa Indonesia di wilayah kerja universitas masing-masing.
Perguruan tinggi itu juga mengadakan lomba pidato dalam Bahasa Indonesia, lomba esei tentang Indonesia dan pameran kebudayaan. Universitas Hong Bang, Universitas Nasional HCMC dan Universitas Sosial dan Humaniora membuka studi Bahasa Indonesia. “Jumlah mahasiswa yang terdaftar sampai Nopember 2008 sebanyak 63 orang dan menurut universitas-universitas itu, minat untuk mempelajari Bahasa Indonesia cenderung meningkat,” kata Irdamis. Ia berpendapat sebagian pemuda Vietnam melihat adanya keperluan untuk mempelajari Bahasa Indonesia, mengingat kemungkinan meningkatnya hubungan bilateral kedua negara yang berpenduduk terbesar di ASEAN di masa depan.
2. Bahasa Indonesia Dipelajari Lebih Dari 45 Negara Di Dunia
Guna mengembangkan dan memperlancar studi Bahasa Indonesia, pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia di kota itu membantu berbagai sarana yang diperlukan beberapa universitas, kata Irdamis. Sarana yang dibantu antara lain peralatan komputer, alat peraga, bantuan dosen dan bantuan keuangan bagi setiap kegiatan yang berkaitan dengan upaya promosi Bahasa Indonesia di wilayah kerja universitas masing-masing.
Perguruan tinggi itu juga mengadakan lomba pidato dalam Bahasa Indonesia, lomba esei tentang Indonesia dan pameran kebudayaan. Universitas Hong Bang, Universitas Nasional HCMC dan Universitas Sosial dan Humaniora membuka studi Bahasa Indonesia. “Jumlah mahasiswa yang terdaftar sampai Nopember 2008 sebanyak 63 orang dan menurut universitas-universitas itu, minat untuk mempelajari Bahasa Indonesia cenderung meningkat,” kata Irdamis. Ia berpendapat sebagian pemuda Vietnam melihat adanya keperluan untuk mempelajari Bahasa Indonesia, mengingat kemungkinan meningkatnya hubungan bilateral kedua negara yang berpenduduk terbesar di ASEAN di masa depan.
2. Bahasa Indonesia Dipelajari Lebih Dari 45 Negara Di Dunia
Walaupun yang paling efektif merubah citra adalah merubah realitas, namun peran budaya dan bahasa Indonesia dalam diplomasi sangat krusial. Tingginya minat orang asing belajar bahasa dan budaya Indonesia harus disambut positif. Kalau perlu Indonesia menambah Pusat Kebudayaan Indonesia di sejumlah negara, guna membangun saling pengertian dan perbaiki citra .
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Departemen Luar Negeri Andri Hadi mengemukakan hal itu ketika tampil pada pleno Kongres IX Bahasa Indonesia, yang membahas Bahasa Indonesia sebagai Media Diplomasi dalam Membangun Citra Indonesia di Dunia Internasional, Rabu (29/10) di Jakarta. “Saat ini ada 45 negara yang ada mengajarkan bahasa Indonesia, seperti Australia, Amerika, Kanada, Vietnam, dan banyak negara lainnya,” katanya. Mengambil contoh Australia, Andri Hadi menjelaskan, di Australia bahasa Indonesia menjadi bahasa populer keempat. Ada sekitar 500 sekolah mengajarkan bahasa Indonesia. Bahkan, anak-anak kelas 6 sekolah dasar ada yang bisa berbahasa Indonesia.
Untuk kepentingan diplomasi dan menambah pengetahuan orang asing tentang bahasa Indonesia, menurut Dirjen Informasi dan Diplomasi Deplu ini, modul-modul bahasa Indonesia di internet perlu diadakan, sehingga orang bisa mengakses di mana saja dan kapan saja.
Di samping itu, keberadaan Pusat Kebudayaan Indonesia di sejumlah negara sangat membantu dan penting. Negara-negara asing gencar membangun pusat kebudayaannya, seperti China yang dalam tempo 2 tahun membangun lebih 100 pusat kebudayaan. Sedangkan bagi Indonesia untuk menambah dan membangun Pusat Kebudayaan terkendala anggaran dan sumber daya manusia yang andal.
Dalam sesi pleno sebelumnya, Kepala Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Dendy Sugono yang berbicara tentang Politik Kebahasaan di Indonesia untuk Membentuk Insan Indonesia yang Cerdas Kompetitif di atas Fondasi Peradaban Bangsa, mengatakan, tuntutan dunia kerja masa depan memerlukan insan yang cerdas, kreatif/inovatif, dan berdaya saing, baik lokal, nasional, maupun global.
Untuk memenuhi keperluan itu, sangat diperlukan keseimbangan penguasaan bahasa ibu (bahasa daerah), bahasa Indonesia, dan bahasa asing untuk mereka yang berdaya saing global, tandasnya. Dendy Sugono melukiskan, kebutuhan insan Indonesia cerdas kompetitif itu, untuk lo kal meliputi kecerdasan spiritual, keterampilan, dan bahasa daerah . Untuk kebutuhan nasional meliputi kecerdasan emosional, kecakapan, dan bahasa Indonesia. Sedangkan untuk global dibutuhkan kecerdasan intelektual, keunggulan, dan bahasa asing.
3. Wikipedia Bahasa Indonesia Yang Menduduki Peringkat Ke 26 Di Dunia Dan Terbesar Ketiga Di Asia.
Menulis ensiklopedia bebas di internet semakin digemari masyarakat Indonesia. Bahkan ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia, Wikipedia Indonesia, telah menjadi ensiklopedia elektronik terbesar ketiga setelah Wikipedia berbahasa Jepang dan Mandarin. “Wikipedia Indonesia kini berada di peringkat 26 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia. Sedangkan di tingkat Asia kita berada di peringkat tiga, setelah Jepang dan Mandarin,” ujar Ivan Lanin, penggiat jumlah bertambahnya jumlah, di Jakarta, Selasa.
Menurut Ivan, yang sehari-hari bekerja sebagai dosen Information Communication Technology (ICT), Wikipedia Indonesia terus tumbuh pesat. “Kontributor semakin bertambah, demikian juga dengan artikelnya. Isinya juga semakin variatif,” katanya. Tingginya gairah penggiat ensiklopedia bebas itu juga tercermin dalam lokakarya “Menulis di Wikipedia Indonesia” yang digelar dalam rangkaian acara Indonesia Information Communication Technology (Indonesia ICT Awards) 2007 di Balai Sidang Jakarta.
“Tingginya peminat lokakarya ini, membuktikan semakin banyak orang yang tertarik untuk membagi pengetahuannya di Wikipedia,” ujar salah satu pengurus “Wikipedia Indonesia”, Revo A.G Soekatno di Jakarta, Selasa. Pria yang aktif di Wikipedia Indonesia sejak 2003 ini mengungkapkan pada hari pertama jumlah peserta mencapai lebih dari 40 orang sementara jumlah komputer yang disediakan untuk pelatihan sangat terbatas.
Setiap orang berhak menjadi peserta tanpa dipungut biaya dan mendapatkan suvenir dari panitia. “Jumlah yang mendaftar jauh lebih banyak lagi, tapi karena keterbatasan tempat dan perangkat komputer untuk pelatihan, maka pesertanya kami batasi. Bahkan ada banyak peserta yang tidak mendapat komputer pelatihan tetap menyatakan ikut serta,” ujar pria yang kini tengah menyelesaikan studi S-3 di Belanda ini.
Dalam pelatihan itu peserta belajar bagaimana menulis, menyunting, atau menambahkan informasi. Revo mengatakan ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia kini memiliki 69 ribu artikel dengan kontributor aktif sebanyak 30 orang. Termasuk di dalamnya adalah jajaran para pengurus sebanyak 14 orang. Meski mengalami perkembangan yang cukup pesat, ensiklopedia bebas ini beberapa kali bermasalah dalam hal informasi yang dituliskan kontributor. Yakni data dan fakta yang kurang akurat dan adanya konflik antarkontributor karena adanya pebedaan data dna pengertian. Isu tentang politik, agama, dan ekonomi adalah yang seringkali bermasalah dalam hal akurasi informasi. “Tantangan Wikipedia Indonesia kedepan adalah bagaimana meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan publik sebab informasi di Wikipedia Indonesia terus diperbarui setiap saat,” ujar Revo.
4. Bahasa Indonesia Bahasa Ketiga Yang Paling Banyak Digunakan Pada Wordpress.
Fakta bahwa setelah Spanyol, Bahasa Indonesia adalah Bahasa yang menempati urutan ketiga yang paling banyak digunakan dalam posting-posting WordPress. Indonesia pun adalah negara kedua terbesar di dunia yang pertumbuhannya paling cepat dalam penggunaan engine blog itu. Dalam 6 bulan terakhir tercatat 143.108 pengguna baru WordPress dari Indonesia dan telah ada 117.601.633 kunjungan melalui 40 kota di Indonesia.
5. Bahasa Dan Musik Indonesia Dikirim Ke Luar Angkasa
Satelit Voyager adalah sebuah wahana luar angkasa tanpa awak yang diluncurkan amerika serikat tahun 1977 dengan beberapa tujuan yaitu :
1. Meneliti luar angkasa lebih dalam dan luar angkasa yang tidak dapat dilihat oleh mata.
2. Mencari keberadaan planet yang dapat dihuni.
3. Mencari planet yang berpenghuni.
Digerakkan dengan tenaga nuklir, voyager diharapkan mampu mengirim data ke bumi sampai tahun 2025 ( 48 tahun setelah diluncurkan) sebelum pasokan listriknya habis. Jika listriknya habis dan voyager tidak lagi beroperasi, maka misinya dikurangi menjadi 1 yaitu :
Memberi tahu keberadaan bumi pada alien yang memiliki teknologi lebih tinggi daripada kita.
Isi dari piringan emas ini dipilih untuk NASA oleh sebuah tim yang diketuai oleh Carl Sagan dari Universitas Cornell. Dr. Sagan dan timnya mengumpulkan 115 gambar berikut sebuah rekaman suara-suara alam, seperti suara ombak, angin, petir, serta suara-suara binatang, termasuk kicauan burung dan suara dari ikan paus. Selain itu, piringan ini juga diisi dengan musik dari berbagai budaya dan era yang berbeda, serta ucapan salam dalam 55 bahasa termasuk diantaranya bahasa Indonesia.
Piringan emas ini juga menyertakan pesan tercetak dari Presiden Jimmy Carter dan Sekretaris Jenderal PBB saat itu, Kurt Waldheim.
6. Keunikan Angka Dalam Bahasa Indonesia.
Fakta unik ternyata ditemukan dalam pola sederetan angka. setiap negara, bangsa, dan daerah pasti memiliki penyebutan sendiri untuk angka-angka dari satu, dua sampai dengan sepuluh.
Misalnya angka tiga kita menyebutnya di Indonesia, tapi di negara lain ada yang menyebutnya tri, three, san, tolu dan lain sebagainya.
Bahkan bila ada yang masih ingat angka-angka tersebut dalam bahasa daerah, maka terkadang ada angka yang penyebutannya sama dan ada pula yang berbeda dengan Bahasa Indonesia.
1= Satu
2 = Dua
3 = Tiga
4 = Empat
5 = Lima
6 = Enam
7 = Tujuh
8 = Delapan
9 = Sembilan
Ternyata setiap bilangan mempunyai saudara ditandai dengan huruf awal yang sama. Bila kedua saudara ini dijumlahkan angkanya, maka hasilnya pasti sepuluh. Contohnya Satu dan Sembilan mempunyai huruf awal, yaitu S, dan bila dijumlahkan satu dan sembilan hasilnya adalah sepuluh.
Begitu juga dengan Dua dan Delapan, Tiga dan Tujuh kemudian Empat dan Enam. Berturut-turut sampai dengan angka Lima. Lima dijumlahkan dengan dirinya sendiri juga hasilnya sepuluh.
Tidak sampai disitu, ternyata huruf awalnya juga punya peranan penting terbentuknya bilangan itu. Misalnya Satu dan Sembilan sama-sama huruf awalnya adalah S yang secara kebetulan berada pada urutan 19 dalam alpabet.
Bila angka satu dan sembilan dijumlahkan kemudian dibagi dua untuk mencari rata-ratanya maka hasilnya adalah 5. Bentuk angka 5 sangat identik dengan huruf S.
Kemudian Dua dan Delapan. Huruf awalnya adalah D yang urutan keempat. Bila delapan dibagi dua maka hasilnya adalah empat (pembenaran).
Selanjutnya Empat dan
Enam. Huruf awalnya adalah E yang urutan kelima. Lima berada di antara Empat
dan Enam (pembenaran lagi).
Sedangkan angka Lima, huruf awalnya adalah L. Dimana L digunakan untuk simbol angka lima puluh dalam perhitungan Romawi (pembenaran yang masih nyambung).
Lalu bagaimana dengan Tiga dan Tujuh? Ternyata susah cari pembenarannya. Ditambah, dikurang, dibagi dan dikali ternyata belum juga ketemu. Tiga dikali tujuh hasilnya 21, kurang satu angka dengan huruf T yang urutan ke 20. Tapi simbol V digunakan untuk menunjukkan angka tujuh dalam perhitungan Arabic. Dan V diurutan ke-22.
Rahasianya, tidak pake matematika. Cukup ditulis saja di kertas kosong, kemudian pasti bisa ketemu hubungannya. Coba tulis huruf T kecil (t) di sebuah kertas. Kemudian putar kertasnya 180 derajat, maka Anda bisa lihat angka tujuh dengan jelas. Lalu bagaimana dengan angka tiga? Juga sama.
Tulis huruf T besar di kertas pake font Times New Roman kemudian putar 90 derajat ke kanan searah jarum jam. Anda pasti bisa melihat angka tiga dengan jelas. Tapi sedikit mancung (pembenaran yang juga dipakasakan sekali).
Pola unik ini mungkin hanya bisa ditemukan di Indonesia. Jadi sekali lagi pola ini hanya milik Indonesia.
Tanpa kita sadari banyak sekali yang menarik dari Bahasa Indonesia, mungkin readers tahu hal yang menarik lainnya dari yang saya tulis diatas.
Sedangkan angka Lima, huruf awalnya adalah L. Dimana L digunakan untuk simbol angka lima puluh dalam perhitungan Romawi (pembenaran yang masih nyambung).
Lalu bagaimana dengan Tiga dan Tujuh? Ternyata susah cari pembenarannya. Ditambah, dikurang, dibagi dan dikali ternyata belum juga ketemu. Tiga dikali tujuh hasilnya 21, kurang satu angka dengan huruf T yang urutan ke 20. Tapi simbol V digunakan untuk menunjukkan angka tujuh dalam perhitungan Arabic. Dan V diurutan ke-22.
Rahasianya, tidak pake matematika. Cukup ditulis saja di kertas kosong, kemudian pasti bisa ketemu hubungannya. Coba tulis huruf T kecil (t) di sebuah kertas. Kemudian putar kertasnya 180 derajat, maka Anda bisa lihat angka tujuh dengan jelas. Lalu bagaimana dengan angka tiga? Juga sama.
Tulis huruf T besar di kertas pake font Times New Roman kemudian putar 90 derajat ke kanan searah jarum jam. Anda pasti bisa melihat angka tiga dengan jelas. Tapi sedikit mancung (pembenaran yang juga dipakasakan sekali).
Pola unik ini mungkin hanya bisa ditemukan di Indonesia. Jadi sekali lagi pola ini hanya milik Indonesia.
Tanpa kita sadari banyak sekali yang menarik dari Bahasa Indonesia, mungkin readers tahu hal yang menarik lainnya dari yang saya tulis diatas.
Paling Populer di
Australia.
Perlu kamu tahu nih kawan, di Australia, bahasa Indonesia merupakan bahasa paling populer keempat. Ada kurang lebih 500 sekolah pada tingkat pendidikan dasar yang mengajarkan bahasa Indonesia di negara kanguru ini. Sama seperti di Negara kita, Bahasa Indonesia adalah bahasa yang wajib dipelajari di tingkat sekolah dasar. Beberapa universitas di Australia ini juga ada yang menyediakan jurusan bahasa atau sastra Indonesia, hal ini membuat Australia menjadi salah satu negara yang paling populer mengembangkan bahasa Indonesia. Jadi jangan heran kalau kamu sedang berkunjung ke Australia, kamu menemukan anak – anak SD yang bisa menyapa kita dengan sapaan khas orang Indonesia ‘Selamat pagi, apa kabar?’.
Perlu kamu tahu nih kawan, di Australia, bahasa Indonesia merupakan bahasa paling populer keempat. Ada kurang lebih 500 sekolah pada tingkat pendidikan dasar yang mengajarkan bahasa Indonesia di negara kanguru ini. Sama seperti di Negara kita, Bahasa Indonesia adalah bahasa yang wajib dipelajari di tingkat sekolah dasar. Beberapa universitas di Australia ini juga ada yang menyediakan jurusan bahasa atau sastra Indonesia, hal ini membuat Australia menjadi salah satu negara yang paling populer mengembangkan bahasa Indonesia. Jadi jangan heran kalau kamu sedang berkunjung ke Australia, kamu menemukan anak – anak SD yang bisa menyapa kita dengan sapaan khas orang Indonesia ‘Selamat pagi, apa kabar?’.
7. Pusat Studi Indonesia Di Afrika.
Salah satu Negara di benua Afrika, yaitu Mesir tercatat sebagai negara yang paling utama mengembangkan bahasa Indonesia, kawan. Negara piramid dan sphinx ini baru saja membangun Pusat Studi Indonesia lho. Pusat Studi ini ada di Suez Canal University, dan merupakan langkah awal untuk lebih mendalami Indonesia dari semua aspek, mencakup ideologi, politik, sosial dan budaya, ekonomi dan pertahanan keamanannya.
8. Menjadi Bahasa Pilihan di Situs Klub Sepak Bola.
Siapa coba yang nggak tahu Juventus, Intermilan, dan AC Milan. Yup, tiga klub sepak bola di Itali ini telah meluncurkan situs resmi mereka dalam bahasa Indonesia. Hal itu menunjukan kalau Itali juga memiliki minat mendalam terhadap bahasa Indonesia. Wow!
9. Lama di Jepang.
Di negara matahari terbit ini sudah lama didirikan pusat-pusat studi Indonesia, kawan. Salah satunya yang didirikan oleh Nihon-Indonesia Gakkai atau Perhimpunan Pengkaji Indonesia Seluruh Jepang tahun 1969. Nah, anggota organisasi ini terdiri dari kalangan akademisi Jepang yang mengajar bahasa dan berbagai aspek tentang Indonesia di berbagai Universitas di Jepang. Sejak tahun 1992 organisasi ini mulai melakukan ujian kemampuan Bahasa Indonesia. Sampai sekarang tercatat lebih dari 12.500 peserta yang telah mengikuti tes kemampuan berbahasa Indonesia dalam berbagai level atau tingkatan. Saat ini ada beberapa Universitas di Jepang yang membuka jurusan bahasa Indonesia lho, antara lain Universitas Kajian Asing Tokyo, Universitas Tenri, Universitas Kajian Asing Osaka, Universitas Sango Kyoto, dan Universitas Setsunan. Sementara yang mengajarkan bahasa Indonesia sebagai mata kuliah pilihan ada lebih dari 20 perguruan tinggi di Jepang.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Degan demikian perlu nkita lestarikan agar bahasa Indonesia terus tumbuh
dan berkembang bukan hanya di Indonesia melainkan seluruh dunia.
DAFTAR PUSTAKA